Social Icons

Tuesday, October 30, 2012

Sekilas Pramuka



SEKILAS PRAMUKA
          SALAM PRAMUKA……!!!
Halo sobat PRAMUKA semua…., apa kabar..? semoga baik,dan sehat selalu,amin…
Oh iya,mungkin sobat semua pasti tau kan siapa Bapak Pramuka Dunia…..?? Yap, betul, ia adalah Lord Robert Stephenson Smyth Baden Powel Of Gilwell.
Nah itu Bapak Pramuka Dunia,kalo Bapak Pramuka Indonesia sobat tau ga yah….? Nih kita kasih tau,Bapak Pramuka Indonesia ialah Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sekilas tentang beliau,beliau Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912. Beliau adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Selain itu beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Gimana..? Udah pada tau kan…?
Oh iya sobat,sobat perlu tau nih di dalam tingkat Penegak…, Ada beberapa tingkatan, yaitu Penegak bantara, dan Penegak laksana, dimana tingkatan tersebut, penegak laksanalah tingkatan tertinggi dalam Golongan Penegak. Ada lagi nih, Satuan terkecil Pramuka Penegak disebut Sangga yang terdiri dari 5 – 10 orang Penegak. Setiap sangga dipimpin salah seorang Penegak yang disebut Pimpinan Sangga (Pinsang). Setiap 4 Sangga dihimpun dalam sebuah Ambalan, yang dipimpin  oleh Pradana.
Didalam Ambalan juga terdapat struktur organisasi yang lengkap misal : Kerani(juru tulis),Jurang (Juru Uang), Jurdat (Juru Adat atau Pemangku Adat) dan Anggota. Setiap Ambalan juga mempunyai nama yang bermacam-macam, misalnya nama pahlawan, tokoh Islam,bahkan tokoh pewayangan dan lain sebagainya.Nah yang lebih penting yaitu Kode Kehormatan, pasti udah pada tau semua kan, Trisatya dan Dasa Dharma..? perlu di ketahui juga, Janji Pramuka Penegak disebut Trisatya. Dan bunyi Trisatya Pramuka Penegak berbeda loh… dengan Trisatya Penggalang.
Hampir lupa nih sobat, satu lagi… Pasti kalo yang ini sobat Semua udah tau benar, yaitu Lambang Gerakan Pramuka Indonesia. Tunas Kelapa, itu lah Lambang Gerakan Pramuka Indonesia. Kira-kira sobat tau ga sih siapa yang menciptakan Lambang tersebut…? Kalo ga tau nih firman kasih tau deh… Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soenarjo Admodipura, yakni seorang Pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak tanggal 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.
Gimana sobat, sekarang tau kan siapa pencipta Lambang Gerakan Pramuka Indonesia.Nah sobat mungkin sekian dulu nih, sebenarnya masih banyak yang mau firman sampaikan, mungkin cuplikan di atas hanya sebagian kecil dari PRAMUKA, tapi mudah-mudahan bermanfaat bagi sobat semua. Akhir kata, saya firman dan
SALAM PRAMUKA……!!!

Bapak Pramuka Indonesia



SIAPAKAH Bapak Pramuka Indonesia ?

Sri Sultan Hamengkubuwono IX itulah bapak pramuka indonesia ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ) adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (“SultanHenkie”)

Sri Sultan dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.
Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.